Wednesday, January 7, 2015

Sebuah awal yang energik untuk 2015 : kemitraan antara EXNESS dan Infiniti Red Bull Racing dimulai

Mulai 1 Januari 2015 EXNESS akan menjadi mitra resmi dari Infiniti Red Bull Racing Formula 1 tim .
 Kemitraan ini akan berlangsung terus selama tahun .


" Tahun lalu adalah salah satu yang paling sukses dalam sejarah perusahaan . 
Kecenderungan volume perdagangan dan jumlah klien baru menunjukkan pertumbuhan yang stabil ,
 dan semakin pedagang mempercayai kami sebagai perusahaan yang dapat diandalkan dan transparan .
 Akibatnya , kami siap untuk prestasi besar bersama-sama dengan Infiniti Red Bull Racing .
 dan kami percaya kerjasama ini akan mengisi ulang kita dengan energi dan kekuatan khusus untuk berhasil di tahun mendatang ,
 " kata Petr Valov , direktur EXNESS .

EXNESS memiliki rencana besar pada tahun 2015 untuk meningkatkan layanan kami untuk klien kami . Dan kemitraan dengan tim Infinity Red Bull Racing akan kesempatan lain
 untuk bertemu dengan mitra dan klien dari seluruh dunia - dan itu akan memotivasi kita untuk melaksanakan ide-ide dan proyek bersama .

Untuk tetap disetel untuk berita terbaru tentang kontes dan acara yang diadakan bekerja sama dengan Infiniti Red Bull Racing , 
menonton untuk update pada website perusahaan di bawah " Berita " bagian .
 Klien yang paling aktif EXNESS
dan mitra akan memiliki kesempatan untuk berpartisipasi dalam gambar untuk hadiah unik dengan EXNESS dan Infiniti Red Bull Racing branding dan hadiah 
yang tidak biasa lainnya . Ikuti EXNESS dan Infinity Red Bull Racing : Jadilah di pusat acara besar !

EXNESS berharap bahwa tahun 2015 akan menjadi tonggak penting dalam sejarah perusahaan dan waktu sukses bagi para pedagang ,
 dan bahwa hal itu akan membawa banyak kemenangan hati kepada tim Infinity Red Bull Racing .
Daftar sekarang juga di web suppot indonesia. DAFTAR

sumber  exness

Friday, January 2, 2015

Ini Ayat Qur’an yang Menjelaskan tentang Awan Cumulonimbus

Salah satu analisis tentang penyebab jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501 yang kemudian ditemukan di Perairan Pangkalan Bun adalah karena pesawat tersebut menabrak atau terjebak awan cumulonimbus.
Menurut sumber yang terlibat penyelidikan kasus jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501 yang dilansir Reuters, Pesawat Airbus A320 itu melakukan manuver mendaki tajam sebelum akhirnya jatuh. Awalnya ia terbang di ketinggian 32.000 kaki (9.753 meter) dan kemudian minta izin naik ke 38.000 kaki untuk menghindari cuaca buruk.
Menurut data Pusat Meteorologi Penerbangan dan Maritim BMKG untuk keperluan evakuasi, Kamis (1/1/2015), di selat Karimata hingga Laut Jawa diperkirakan masih ada pembentukan awan Cumulonimbus (Cb). Data ini menguatkan dugaan bahwa penyebab jatuhnya AirAsia QZ8501 adalah terjebak awan cumulonimbus.
Pakar uji terbang dari FlightFocus Setyo Soekarsono mengatakan pesawat tak akan bertahan di dalam pusaran awan cumulonimbus yang sangat dingin dan bermuatan petir. Pesawat yang terjebak awan cumulonimbus akan kehilangan ketinggian dengan sangat cepat. Ia mengibaratkan pesawat di dalam awan cumulonimbus layaknya kertas yang diombang-ambing angin.
Dalam Wikipedia disebutkan awan cumulonimbus adalah awan vertikal menjulang yang sangat tinggi, padat, dan terlibat dalam badai petir dan cuaca dingin lainnya. Awan ini terbentuk sebagai hasil dari ketidakstabilan atmosfer. Awan-awan ini dapat terbentuk sendiri, secara berkelompok, atau di sepanjang front dingin di garis squall. Awan ini menciptakan petir melalui jantung awan.
Kendati jenis awan yang paling ditakuti pilot ini baru diketahui di abad modern, ternyata Al- Qur’an telah mengisyaratkannya berabad-abad sebelumnya.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
أَلَمْ تَرَ أَنَّ اللَّهَ يُزْجِي سَحَابًا ثُمَّ يُؤَلِّفُ بَيْنَهُ ثُمَّ يَجْعَلُهُ رُكَامًا فَتَرَى الْوَدْقَ يَخْرُجُ مِنْ خِلَالِهِ وَيُنَزِّلُ مِنَ السَّمَاءِ مِنْ جِبَالٍ فِيهَا مِنْ بَرَدٍ فَيُصِيبُ بِهِ مَنْ يَشَاءُ وَيَصْرِفُهُ عَنْ مَنْ يَشَاءُ يَكَادُ سَنَا بَرْقِهِ يَذْهَبُ بِالْأَبْصَارِ
“Tidaklah kamu melihat bahwa Allah mengarak awan, kemudian mengumpulkan antara (bagian-bagian)nya, kemudian menjadikannya bertindih-tindih, maka kelihatanlah olehmu hujan keluar dari celah-celahnya dan Allah (juga) menurunkan (butiran-butiran) es dari langit, (yaitu) dari (gumpalan-gumpalan awan seperti) gunung-gunung, maka ditimpakan-Nya (butiran-butiran) es itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan dipalingkan-Nya dari siapa yang dikehendaki-Nya. Kilauan kilat awan itu hampir-hampir menghilangkan penglihatan,” (QS An-Nuur : 43).
Ustadz Rofi’ Munawar dalam Kaleidoskop Dunia Islam 2014 di Masjid Namira Lamongan, Rabu (31/12/2014) malam menilai ayat ini menjelaskan tentang awan cumulonimbus.
“Ketika saya membaca ayat ini, Subhanallah… inilah ayat yang menurut saya menjelaskan awan yang paling ditakuti oleh para pilot,” terangnya sebagaimana dikutip bersamadakwah.net, Kamis (1/1/2015). (Ibnu K/bersamadakwah)