Tujuan dari para trader menggunakan analisa teknikal antara lain untuk :
1. Volume transaksi
2. Trend
3. Level-level psikologis (support dan resistance)
4. Periode waktu yang terjadi.
Indikator teknikal ini diciptakan oleh banyak analis teknikal, dan jika dikumpulkan jumlahnya dapat mencapai 250 lebih. Dengan macam-macam tujuan. Dan dengan tingkat kerumitan yang berbeda-beda. Namun sedikit masukan Anda tidak perlu menggunakan semua(karena tidak mungkin juga), cukup gunakan mana yang anda betul-betul pahami, lebih baik sedikit dan sederhana tapi anda menguasai dan tahu mana kelebihan dan kekurangannya.
Indikator menerapkan prinsip ilmu matematis dan statistik. Jadi pertanyaanya, wah saya harus bisa ilmu statistik dong? Jawabnya adalah tidak perlu, dalam program aplikasi forex kebanyakan mereka telah memberikan fasilitas indikator yang dapat langsung anda terapkan di grafik. Bagi anda yg sudah mahir(forex & statistik) anda bisa juga membuat indikator sesuai selera anda. Walaupun indikator bawaan ini bisa sudah langsung diterapkan dan dipakai pada grafik, Anda tetap harus mempelajari kegunaan dan fungsi dari indikator tersebut.
Beberapa indikator yang lazim digunakan:
Secara garis besar ada 3 jenis indikator yaitu:
1. Price Momentum Indicator (Oscillator) : Jenis indikator ini digunakan untuk mengidentifikasi situasi oversold atau overbought. Momentum indikator juga digunakan untuk melihat apakah suatu trend masih akan berlanjut atau semakin melemah.
Contoh indikator:
- Stochastic Oscillator
- Relative Strength Index (RSI)
- CommodityChannel Index (CCI)
2. Trend Following Indicator :
Indikator ini digunakan untuk mengidentifikasi awal dan akhir suatu
trend atau kapan suatu trend akan berubah sehingga dapat diketahui kapan
waktu terbaik untuk membuka dan menutup posisi.
Contoh indikator:
- Moving Average (MA)
- Moving Average Convergence - Divergence (MACD)
- Directional Movements Index (DMI)
- Parabolic SAR
Contoh indikator:
- Moving Average (MA)
- Moving Average Convergence - Divergence (MACD)
- Directional Movements Index (DMI)
- Parabolic SAR
3. Volatility Indicator : Indikator ini digunakan
untuk melihat kekuatan pasar yang dilihat dari fluktuasi harga dalam
satu periode waktu tertentu. Pasar dikatakan memiliki volatility yang
tinggi jika pergerakan harga berlangsung naik turun secara tajam atau
sangat fluktuatif di mana terjadi selisih harga yang besar antara harga
tertinggi dan terendah.
Contoh indikator: - Bollinger Bands
Contoh indikator: - Bollinger Bands
Nama indikator teknikal juga banyak yang sama dengan nama penemunya. Sebagai contoh indikator bernama Bollinger Bands, diciptakan oleh John Bollinger, seorang Analis Teknikal keturunan Yahudi.
Analisa Fundamental | Analisa Teknikal |
- Butuh waktu untuk memperoleh informasi. - Bersifat subyektif karena melibatkan banyak pendapat orang. - Sulit diterapkan pada pasar yang tidak efisien. |
- Memerlukan banyak data untuk menunjang akuratnya prediksi. - Diperlukan kemahiran trader(membaca chart) - Lebih cocok diterapkan pada long term period trading. |
0 comments:
Post a Comment