Saturday, January 12, 2013

Indikator Parabolic SAR

SAR adalah indikator teknis yang dikembangkan oleh seorang analis bernama Welles Wilder(Pencipta indeks kekuatan relatif). SAR ditampilkan sebagai rangkaian titik-titik ditempatkan/terletak di atas atau di bawah harga.
Dari posisi diatas/bawah tersebut oleh para trader digunakan untuk menghasilkan sinyal transaksi tergantung di mana posisi titik-titik tersebut.


Titik yang diletakkan di bawah harga dianggap sebagai sinyal bullish.
Sebaliknya, titik yang terletak di atas harga menggambarkan bahwa beruang memegang kendali dan bahwa momentum kemungkinan akan tetap mengarah ke bawah.


Seperti kita ketahui bahwa banyak sekali macam indikator dalam trading forex, yang menarik dari parabolic SAR adalah terletak pada kemudahan penggunaannya(mudah dilihat) dari penjelasan singkat diatas terlihat sederhana sekali bukan..
Selain itu indikator ini memiliki keistimewaan lain yaitu dalam menunjukkan saat adanya pembalikan(berakhirnya) suatu trend.
Pada gambar dibawah terlihat bagaimana parabolic SAR membantu memberikan sinyal pembalikan tren. Saat titik baru muncul diatas berarti tren selanjutnya adalah bearish(turun), untuk memastikan tunggu sampai terbentuk 3 titik diatas.
Dan pada contoh berikutnya, titik baru muncul dibawah harga, berarti tren selanjutnya adalah bullish(naik).




Kegunaan lain dari SAR, adalah menunjukkan kepada kita, kapan seharusnya kita harus keluar dari trade kita sekarang.


Pada gambar diatas, Seumpama anda memegang posisi jual, maka ketika parabolic SAR memunculkan 3 titik baru dibawah, sebaiknya segera Anda meng close posisi dan membukukan keuntungan, karena ada kemungkinan besar tren akan berubah bullish, sehingga potensi keuntungan anda menjadi hilang.
Jadi apabila ada 3 titik baru dibawah = tren jual berakhir, bersiap-siap untuk tren beli/bullish.
Sedang ada 3 titik baru diatas = tren beli berakhir, bersiap-siap trend jual/bearish.


Kelemahan Parabolic SAR.

Memang tidak bisa dipungkiri SAR membantu memberikan sudut pandang yang mudah dalam menentukan tren. Namun indikator Parabolic SAR ini hanya akurat apabila suatu tren sudah terbentuk kuat di pasar.
Dalam kondisi dimana harga bergerak secara dramatis(volatile/Choppy) parabolic sar menjadi kurang efektif. Kedua pada kondisi market dimana tren menyamping(sideways), indikator SAR sering memunculkan(false signal) sinyal yang salah.

Kesimpulan:

* Indikator Parabolic SAR ditampilkan dengan pola titik-titik diatas dan dibawah harga.
* Titik di posisi atas = Tren Bearish/Jual/Turun
* Titik di posisi bawah = Tren Bullish/Beli/Naik
* 3 Titik baru di posisi berlawan dengan sekarang, bisa dianggap sebagai sinyal awal akan terjadinya pembalikan arah tren
* Indikator parabolic SAR efektif pada suatu tren yang jelas/kuat atau telah valid di pasar, tren naik atau tren turun.
* Pada kondisi tren menyamping/sideways, atau saat harga bergerak sangat volatile, indikator SAR kurang efektif dan dimungkinkan memunculkan false signal(sinyal salah).
* Seperti pada umumnya tidak ada yg sempurna dalam sebuah indikator, menggabungkan dengan indikator lain untuk menyempurnakan keseimbangan adalah alternatif yg bagus dan bisa dicoba-coba.


0 comments:

Post a Comment